Konsolidasi Basis FOA KASBI di PT. Ching Luh Indonesia Tetapkan Agenda Pengorganisiran

Saturday 28 October 2017

Konsolidasi Basis FOA KASBI di PT. Ching Luh Indonesia Tetapkan Agenda Pengorganisiran

Konsolidasi Basis FOA KASBI

Ujung tombak Serikat Buruh ada di tingkat pabrik. Oleh karena itu Serikat Buruh tingkat pabrik harus percaya diri dalam menjalankan fungsi dan tugas organisasi, pengorganisiran, pendidikan advokasi, dan aktifitas lainnya. Hal itu yang ditegaskan dalam ajang konsolidasi anggota tingkat pabrik yang tergabung dalam Freedom of Association Protocol (Protokol Kebebasan Berserikat).

Sekjen KASBI, Sunarno yang turut hadir dalam acara itu menjelaskan bahwa pertemuan rutin di basis FOA adalah ajang konsolidasi. Selain membahas persoalan persoalan dalam tempat kerja, dalam konsolidasi tersebut dapat dibahas hal-hal lebih besar berkaitan dengan cita-cita dan masa depan perjuangan kaum buruh.

Secara khusus buruh atau Serikat Buruh yang tergabung dalam protokol sedikit lebih mudah dalam berorganisasi dibanding buruh di pabrik lain. Tetapi ia tak lupa mengingatkan setiap basis untuk tidak boleh puas sampai di situ saja.

"Jangan hanya puas dengan fasilitas-fasilitas yang didapatkan dari FOA. Kebebasan berorganisasi harus dimaksimalkan untuk menggerakkan organisasi ke arah pembesaran dan penguatan." Lanjut Sunar

SBN PT. Ching Luh Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Serang, Cikupa, Kab. Tangerang menjadi tuan rumah konsolidasi basis FOA yang diselenggarakan tanggal 25 Oktober lalu. Acara yang dihadiri oleh 5 basis tingkat perusahaan tersebut diawali dengan penyampaian laporan terkait rencana tindaklanjut hasil rekomendasi dari pertemuan sebelumnya di PT. Victory Chingluh Indonesia. Selanjutnya diskusi difokuskan pada agenda pengorganisiran.

"Pengurus atau serikat buruh kalau sudah mengorganisir mempunyai kebanggan tersendiri dalam berjuang. Semangat perjuangan tidak saat demo saja. Pengurus serikat yang belum bisa ngorganisir, namanya pengurus serikat buruh cemen. Basis FOA jangan sampai sudah merasa sudah enak dengan FOA, mendapatkan sekretariat dengan fasilitas lengkap, tetapi tidak ada aktifitas." Terang moderator.

BACA JUGA:

Saat ini tim-tim yang sudah dibentuk tiap-tiap wilayah sudah memetakan wilayah pengorganisiran. Seperti yang dilaporkan diawal acara, beberapa tim sudah mulai bergerak mengorganisir buruh-buruh di wilayah Bandung TimurCimaremeSuka Bumi, Tegal dan Serang.

"Langkah awal sudah kita mulai dengan berkenalan dan membangun komunikasi. Beberapa kontak sudah kita kantongi, tinggal mengintesifkan diskusi-diskusi." Papar salah seorang perwakilan dari Subang.

Untuk itu penting diadakan rapat-rapat anggota di tingkat pabrik. Bila itu dilakukan, maka yang akan terlibat dalam kerja organisasi semakin banyak. Tetapi bila rapat-rapat anggota tidak berjalan akan semakin sedikit anggota yang terlibat dalam kerja dan tugas organisasi. Itu berarti Serikat Buruh yang ada FOA nya merasa sudah cukup kuat sehingga tidak membutuhkan lagi FOA protocol.

Tidak cukup kalau dalam organisasi yang rapat cuma pengurus saja. Bila dalam organisasi yang rapat hanya pengurus, nanti yang bergerak cuma pengurus, yang aksi pengurus, apa-apa pengurus. Pengurus harus belajar mendistribusikan kerja organisasi kepada anggota sehingga tidak ada alasan bagi Serikat Buruh kekurangan tenaga dalam menjalankan kerja-kerja organisasi. Ada banyak anggota yang bisa diberdayakan. Bila merasa kekurangan tenaga maka angkatlah anggota untuk jadi pengurus.

"Bila begitu bubarin aja FOA nya, tinggal diusulin di Komite Nasional toh sudah ada undang-undang dua satu tentang Serikat Buruh" Tegas moderator.

Dicontohkan, misalnya PT. Ching Luh Indonesia ada 8000 buruhnya tapi pengurus SBN-KASBI hanya ada sedikit. Maka pasti tidak cukup untuk mengurus anggota dan mengorganisir buruh sebanyak itu. Yang harus dilakukan adalah pendekatan dengan anggota. Dalam setiap rapat yang akan dilakukan, anggota harus diundang secara tertulis, bila perlu cantumkan nama anggota serta agenda pembahasan.

Dengan seringnya rapat anggota, maka dengan sendirinya melatih setiap anggota tentang proses pengambilan keputusan, melaksanakan dan mengontrol keputusan tersebut. Membiasakan organisasi untuk mengedepankan diskusi dan melibatkan anggota dalam mengambil keputusan, melaksanakan maupun mengontrolnya.

"Dalam rapat berdebad silahkan saja, setiap hari juga tidak masalah. Berbeda pendapat boleh selama dalam kesatuan organisasi. Yang gak boleh adalah berbeda dalam tujuan." Kata moderator mengakhiri sesi diskusi.

Diakhir acara para peserta mendorong agar basis yang komite tingkat pabrik belum terbentuk agar segera dipersiapkan. Saat ini ada beberapa yang sudah terbentuk dan beberapa juga ada yang masih belum terbentuk. 

Basis FOA harus membuat surat ke direktur dan manajemen perusahaan-perusahaan agar segera dibentuk Komite Tingkat Pabrik.

Oleh: Arthy, Pengurus SPTP CSI FSPEK-KASBI








0 komentar: