Strategi-strategi advokasi mencari jalan keluar bagi permasalahan nyata. Keberhasilan sebuah advokasi bergantung pada bagaimana sebuah permasalahan dipilih. Siapa yang peduli dengan permasalahan tersebut dan bagaimana masalah tersebut dapat dipahami dengan baik? Mengidentifikasi Permasalahan
berarti menarik rakyat ke dalam proses Politik Dan Advokasi pada tingkat personil. Memperhatikan kenyataan yang dihadapi seseorang dan membuat pilihan tentang sesuatu yang sangat penting dan apa yang sungguh-sungguh dibutuhkan untuk dipecahkan adalah langkah penting dalam membangun kesadaran kritis dan rakyat yang aktif.
Akan tetapi banyak strategi advokasi menghadapi kesulitan untuk mencapai tujuan-tujuan karena masalah yang mereka coba selesaikan, antara lain:
Setiap permasalahan diciptakan oleh beragam isu-isu yang berbeda. Sebuah isu advokasi yang baik cukup fokus sehingga dapat dihubungkan dengan kebijakan yang jelas atau solusi politik dan dengan mudah dapat disampaikan banyak orang.
Sebagai contoh, perawatan kesehatan yang buruk adalah sebuah permasalahan yang hampir ditemukan di seluruh penjuru dunia, tetapi isu-isu spesifik sangat berbeda jauh dari satu negara dengan negara yang lainnya. Di Amerika Serikat, salah satu isu penting adalah harga obat dengan resep (dokter). Di Malawi, akses terhadap layanan dasar kesehatan adalah isu yang lebih besar.
Dalam advokasi adalah penting untuk memahami garis permasalahan. Akan tetapi penting juga untuk mendefenisikan dan memprioritaskan isu karena setiap isu memiliki sasarannya sendiri-sendiri yang menghubungkan nya dengan kebijakan-kebijakan tertentu, rakyat dan lembaga-lembaga yang memiliki kekuasaan.
Secara umum, terdapat dua jenis permasalahan yaitu permasalahan proses dan kongkrit. Meskipun keduanya saling berhubungan, setiap jenis menghadirkan dilema-dilema dan kemungkinan-kemungkinan yang berbeda untuk pengorganisiran dan langkah politik.
Permasalahan proses berhubungan dengan bagaimana sebuah keputusan dibuat dan ditetapkan. Yang menjadi masalah ini termasuk transparansi, diskriminasi, akuntabilitas, korupsi dan penindasan.
Terkadang sulit untuk memobilisasi permasalahan proses karena mereka tampak begitu abstrak. Ketika rakyat berjuang dengan isu-isu dasar kelangsungan hidup, sulit menjelaskan kenapa permasalahan-permasalahan proses tersebut merupakan masalah penting. Dalam beberapa kasus, permsalahan-permasalahan konkrit merupakan titik tolak keberhasilan advokasi.
Namun demikian, ada masanya ketika orang-orang yang berbeda benar-benar merasakan permasalahan-permasalahan proses. Misalnya selama masa reformasi dan peralihan politik atau bahkan di jaman sekarang ini, permasalahan-permasalahan proses semacam korupsi dan penindasan menjadi tuntutan yang diteriakan di setiap aksi turun ke jalan dan menyatukan berbagai sektor kekuatan rakyat. Sama halnya, pertemuan-pertemuan pembuat kebijakan internasional seperti pertemuan WTO, KTT Sosial (Social Summit) dan Konfrensi Tingkat Dunia keempat PBB tentang Perempuan adalah momen advokasi dengan efektif berfokus pada permasalahan-permaslahan proses.
Sebagai mana semua persoalan-persoalan, penyebarluasan proses pada akhirnya perlu untuk dicurahkan ke dalam isu-isu kongkrit untuk dapat menekan kebijakan-kebijakan tertentu dan pelaksanaan program-program.
Sebuah penegasan permasalahan adalah penjelasan singkat permasalahan dalam konteks khusus. Menghasilkan suatu penegasan bersama atas permasalahan membantu menghindari kebingungan dan penafsiran yang simpang-siur mengenai permasalahan dalam perencanaan berikutnya.
Sebagai contoh, kita kerap berpikir bahwa “kesehatan reproduksi”, reformasi konstitusional atau korupsi cukup menjelaskan permasalahan. Tetapi istilah-istilah singkat ini tidak memberi informasi cukup apabila sebagai kelompok dan organisasi bekerja sama. Contohnya, kesehatan reproduksi barangkali dipahami oleh beberapa orang sebagai masalah kekurangan akses terhadap kontasepsi dan perawatan masa pra-melahirkan. Sementara oleh yang lain, masalahnya mencakup rasa malu mengenai seksualitas.
Kedua pandangan ini berhubungan dengan kesehatan reproduksi, tetapi masing-masing memerlukan strategi yang berbeda. Kadangkala penjelasan singkat ini memaparkan jalan keluar – kesehatan reproduksi – bukan (memaparkan) permasalahan.
Akan tetapi banyak strategi advokasi menghadapi kesulitan untuk mencapai tujuan-tujuan karena masalah yang mereka coba selesaikan, antara lain:
- Tidak terdefenisikan dengan jelas atau tidak begitu dipahami suatu masalah
- Tidak dianggap sebuah prioritas oleh sebagian besar rakyat – khususnya oleh kelompok terpinggirkan yang akan merasakan buah advokasi
- Tidak disempitkan menjadi isu spesifik dengan strategi yang tepat.
Setiap permasalahan diciptakan oleh beragam isu-isu yang berbeda. Sebuah isu advokasi yang baik cukup fokus sehingga dapat dihubungkan dengan kebijakan yang jelas atau solusi politik dan dengan mudah dapat disampaikan banyak orang.
Sebagai contoh, perawatan kesehatan yang buruk adalah sebuah permasalahan yang hampir ditemukan di seluruh penjuru dunia, tetapi isu-isu spesifik sangat berbeda jauh dari satu negara dengan negara yang lainnya. Di Amerika Serikat, salah satu isu penting adalah harga obat dengan resep (dokter). Di Malawi, akses terhadap layanan dasar kesehatan adalah isu yang lebih besar.
Dalam advokasi adalah penting untuk memahami garis permasalahan. Akan tetapi penting juga untuk mendefenisikan dan memprioritaskan isu karena setiap isu memiliki sasarannya sendiri-sendiri yang menghubungkan nya dengan kebijakan-kebijakan tertentu, rakyat dan lembaga-lembaga yang memiliki kekuasaan.
Secara umum, terdapat dua jenis permasalahan yaitu permasalahan proses dan kongkrit. Meskipun keduanya saling berhubungan, setiap jenis menghadirkan dilema-dilema dan kemungkinan-kemungkinan yang berbeda untuk pengorganisiran dan langkah politik.
Permasalahan Proses
Permasalahan proses berhubungan dengan bagaimana sebuah keputusan dibuat dan ditetapkan. Yang menjadi masalah ini termasuk transparansi, diskriminasi, akuntabilitas, korupsi dan penindasan.
Terkadang sulit untuk memobilisasi permasalahan proses karena mereka tampak begitu abstrak. Ketika rakyat berjuang dengan isu-isu dasar kelangsungan hidup, sulit menjelaskan kenapa permasalahan-permasalahan proses tersebut merupakan masalah penting. Dalam beberapa kasus, permsalahan-permasalahan konkrit merupakan titik tolak keberhasilan advokasi.
Namun demikian, ada masanya ketika orang-orang yang berbeda benar-benar merasakan permasalahan-permasalahan proses. Misalnya selama masa reformasi dan peralihan politik atau bahkan di jaman sekarang ini, permasalahan-permasalahan proses semacam korupsi dan penindasan menjadi tuntutan yang diteriakan di setiap aksi turun ke jalan dan menyatukan berbagai sektor kekuatan rakyat. Sama halnya, pertemuan-pertemuan pembuat kebijakan internasional seperti pertemuan WTO, KTT Sosial (Social Summit) dan Konfrensi Tingkat Dunia keempat PBB tentang Perempuan adalah momen advokasi dengan efektif berfokus pada permasalahan-permaslahan proses.
Sebagai mana semua persoalan-persoalan, penyebarluasan proses pada akhirnya perlu untuk dicurahkan ke dalam isu-isu kongkrit untuk dapat menekan kebijakan-kebijakan tertentu dan pelaksanaan program-program.
Permasalahan Kongkrit
Permasalahan kongkrit adalah permasalahan dengan dampak fisik atau kongkrit (nyata). Permasalahan kongrit kerap berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan dasar atau pelanggaran hak-hak dasar seperti pengelolaan atau kepemilikan tanah, perawatan kesehatan, pendidikan, limbah beracun, kekerasan terhadap perempuan, PHK dan pengangguran dan lain sebagainya. Untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini anda juga sekaligus harus menyelesaikan permasalahan proses. Meskipun demikian, mendesaknya permasalahan-permasalahan kongkrit menjadikannya sebagai sebuah titik tolak yang mudah untuk memobilisasi rakyat. Permasalahan kongkrit kerapkali disebut sebagai permasalahan fundamental.
Menegaskan Permasalahan Lebih Spesifik
Sebuah penegasan permasalahan adalah penjelasan singkat permasalahan dalam konteks khusus. Menghasilkan suatu penegasan bersama atas permasalahan membantu menghindari kebingungan dan penafsiran yang simpang-siur mengenai permasalahan dalam perencanaan berikutnya.
Sebagai contoh, kita kerap berpikir bahwa “kesehatan reproduksi”, reformasi konstitusional atau korupsi cukup menjelaskan permasalahan. Tetapi istilah-istilah singkat ini tidak memberi informasi cukup apabila sebagai kelompok dan organisasi bekerja sama. Contohnya, kesehatan reproduksi barangkali dipahami oleh beberapa orang sebagai masalah kekurangan akses terhadap kontasepsi dan perawatan masa pra-melahirkan. Sementara oleh yang lain, masalahnya mencakup rasa malu mengenai seksualitas.
Kedua pandangan ini berhubungan dengan kesehatan reproduksi, tetapi masing-masing memerlukan strategi yang berbeda. Kadangkala penjelasan singkat ini memaparkan jalan keluar – kesehatan reproduksi – bukan (memaparkan) permasalahan.
Beberapa contoh penegasan masalah:
Penjelasan Singkat:
Pendidikan anak perempuan yang tidak memadai (Contoh kasus dari Ghana)
Penegasan Masalah:
Tingkat putus sekolah sangat tinggi di antara anak perempuan karena banyak orang tua percaya bahwa menyekelohkan anak perempuan adalah pemborosan karena mereka akan segera menikah. Lagi pula, guru-guru dan bahan pelajaran tidak memperkuat pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Beberapa orang tua pun memerlukan anaknya untuk bekerja
Penjelasan Singkat
Perawatan kesehatan yang buruk (Contoh kasus dari Zimbabwe)
Penegasan Masalah:
Perawatan kesehatan dasar sangat mahal bagi masyarakat dengan pendapatan rendah dan miskin dan tidak bisa diakses oleh sebagian besar penduduk pedesaan. Ketersediaan obat-obat sangat minim dan harganya mahal. Rumah sakit kekurangan staf atau dikelola oleh staf-staf yang berkinerja buruk. Masyarakat tidak memperoleh pendidikan seputar kesehatan mereka dan tidak bisa menuntut perlakuan yang lebih baik atau penjelasan mengenai penyakit mereka atau keluarga mereka. Persoalan ini memiliki dampak yang santa besar terhadap perempuan dan anak-anak karena mereka membutuhkan perawatan kesehatan khusus dan harus merawat anggota keluarga lain ketika mereka sakit.
Penjelasan Singkat
Pelanggaran Hak Buruh (Contoh kasus dari Indonesia)
Penegasan Masalah:
Buruh bekerja 12 jam per hari dengan tidak diberikan upah lembur. Upah yang diterima di bawah ketentuan SK Gubernur (upah minimum)
Penjelasan Singkat:
Pendidikan anak perempuan yang tidak memadai (Contoh kasus dari Ghana)
Penegasan Masalah:
Tingkat putus sekolah sangat tinggi di antara anak perempuan karena banyak orang tua percaya bahwa menyekelohkan anak perempuan adalah pemborosan karena mereka akan segera menikah. Lagi pula, guru-guru dan bahan pelajaran tidak memperkuat pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Beberapa orang tua pun memerlukan anaknya untuk bekerja
Penjelasan Singkat
Perawatan kesehatan yang buruk (Contoh kasus dari Zimbabwe)
Penegasan Masalah:
Perawatan kesehatan dasar sangat mahal bagi masyarakat dengan pendapatan rendah dan miskin dan tidak bisa diakses oleh sebagian besar penduduk pedesaan. Ketersediaan obat-obat sangat minim dan harganya mahal. Rumah sakit kekurangan staf atau dikelola oleh staf-staf yang berkinerja buruk. Masyarakat tidak memperoleh pendidikan seputar kesehatan mereka dan tidak bisa menuntut perlakuan yang lebih baik atau penjelasan mengenai penyakit mereka atau keluarga mereka. Persoalan ini memiliki dampak yang santa besar terhadap perempuan dan anak-anak karena mereka membutuhkan perawatan kesehatan khusus dan harus merawat anggota keluarga lain ketika mereka sakit.
Penjelasan Singkat
Pelanggaran Hak Buruh (Contoh kasus dari Indonesia)
Penegasan Masalah:
Buruh bekerja 12 jam per hari dengan tidak diberikan upah lembur. Upah yang diterima di bawah ketentuan SK Gubernur (upah minimum)
BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA YANG SALING BERKAITAN DENGAN PEMBAHASAN INI:
Pengertian, Tujuan Dan Jenis Advokasi
Strategi Pemberdayaan Dan Pembangunan Konstituensi Dalam Advokasi Politik Dan Advokasi
Bagaimana Membangun Organisasi Massa Rakyat?
3 komentar:
Terus terang saya mengikuti postingan2 dari blog ini. Saya sangat tertarik dengan artikel2 yang diposting melalui blog ini. Sangat bermanfaat terutama tentang identifikasi masalah ini, memberi cara pandang baru dalam melakukan kerja2 untuk melakukan advokasi. Salam kenal bung saya Adi Irwan, petani dari Lampung.
Bermanfaat nih, nambah pengetahuan baru
Ijin copy buat bhn tgs makalah bang...
Post a Comment