Tak jauh berbeda suasana pagi di depan Plan PT. Adimix Precast, Cakung, Jakarta Timur, pagi yang cerah ini.
Sarapan pagi bersama. Satu tampan plastik, dikais rame-rame. Lauk pauknya, jangan ditanya lagi. Khas, super sederhana. Asalkan bisa mengganjal perut yang sejak semalaman keroncongan tak karuan. 50 harinan sudah tenda perjuangan berjarak satu jengkal terpampang di depan pagar besi kantor cabang Plan Adhimix.
Puluhan hari penuh perjuangan. Meski derita sesakkan dada. Panggilan perjuangan kawan-kawan buruh SB API-KASBI, masih menyala. Dan riang gembira. Tak seberapa jauh dari tenda, beberapa kawan bertugas menadahi recehan setiap pengguna jalan yang lewat. Arus tetap lancar. Selembar dua ribuan rupiah terlempar dari kaca jendela para supir-supir. Lebih banyak kendaraan truk, dan kontainer. Bendera berkibar tandai wujud solidaritas perjuangan di lintasan tersebut.
Dalam sekejab. Berkilo-kilo beras yang dimasak pagi ini ludes. Tangan-tangan sigap, menjumputi segenggaman demi segenggaman, tuntaskan hajat pagi, yang berlangsung puluhan hari hingga tulisan ini mengudara. Sebagian lainnya, sejak pagi tanpa sarapan sudah bergegas tinggalkan area tenda. Mereka telah memahami tugas perjuangan yang sudah diputuskan bersama. Medan advokasi berliku sama sekali tidak menyurutkan langkah kawan-kawan pengurus SB API- KASBI.
Dinas Ketenagakerjaan Jakarta Timur bekerja lelet. Tak jalan jika tidak dipaksa! Kementrian Ketenagakerjaan maju mundur, mirip-mirip dinas bawahannya. Padahal separuh dari umur tenda kasusnya lama dilaporkan. Begitulah pemerintahan Republik Indonesia.
Belenggu status kerja kontrak, dan Upah buruh di bawah Keputusan Gubernur DKI dipraktekkan PT. Adhimix Precast. Yang memaksa tenda berdiri merupakan pelanggaran serius dalam aturan normatif. Belum lagi jam kerja yang mengingatkan kita, di jaman kerja Rodi dan Romusha. Pasalnya, Dinas Ketenagakerjaanpun tahu. Kalau jam kerja di perusahaan ini "top skor" mencapai 24 Jam dalam sehari.
Kerja di sektor konstruksi, tidak selalu mendapat jaminan atas tunjangan kesehatan. Kalau dicek satu persatu maka akan kita temukan lautan persoalan BPJS di sini.
Dua ratusan buruh anggota SB-API, akhirnya tetap berjibaku dalam takdir perjuangan yang telah dipilih.
Bersemangatlah kawan-kawan! Nyanyian kemenangan akan segera berkumandang. Rapatkan barisan, sebab hari esok adalah milik kita! Sanak famili dan kesejahteraan kita maupun keluarga merupakan kekuatan perjuangan kita saat ini. Belajarlah, berdiskusi, berserikat dan berjuang sampai detik-detik kemerdekaan menjadi milik kaum yang berjuang!
Hidup SB-API KASBI..!!!
Salam MUDA, BERANI, MILITAN!
Oleh: Kelompok Bunga Merah (Eka)
0 komentar:
Post a Comment