Malam ini ingatan kaum buruh kembali digedor oleh sosok seorang perempuan yang dibunuh hanya karena uang Rp. 550. Dia bukan penjahat dan bukan pula koruptor. Dia hanya seorang buruh biasa yang pernah bekerja di perusahaan arloji di PT. Catur Putera Surya.
Marsinah yang kala itu sedang memimpin pemogokan di perusahaan tempat dia bekerja untuk menuntut hak-haknya menjadikan dia sebagai sosok hantu yang paling berbahaya di mata majikan nya. Dia pun mati terbunuh oleh kolaborasi pengusaha dan militer. Tepat malam ini tanggal 8 Mei, 24 Tahun yang lalu Marsinah ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa setelah hilang selama 3 (tiga) hari.
Untuk mengenang kembali gigihnya perjuangan Marsinah, sejak kemarin dan malam ini anggota KASBI di beberapa daerah seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, Karawang, Subang, Banjar, Garut, Indramayu, Blora, Bandung, Sumatera Selatan dan Surabaya menggelar acara Malam Renungan Perjuangan Marsinah. Acara dikemas dengan perpaduan teaterikal, musikalisasi puisi, orasi perjuangan, doa serta beberapa kegiatan lainnya.
Ribuan lilin menyala menyinari gambar Marsinah. Membakar api semangat juang mereka yang berjuang hari ini dan yang akan terus berjuang. Sorot dari setiap pasang mata seolah mempertegas kepada kaum penindas bahwa raga Marsinah boleh saja kau bunuh tetapi api perlawan tak bisa kau padamkan.
Acara ini tidak saja bertujuan sekedar melihat kilas balik dari buas dan biadabnya rezim masa itu, tetapi belajar dari keberanian Marsinah, buruh perempuan dalam melawan kesewenang wenangan penguasa dan pemilik modal orde baru yang dibentengi dengan moncong senjata. Marsinah bukan tidak tau betapa murahnya nyawa di tangan militer orde baru. Bahkan di masa masa perjuangan nya, Marsinah sudah banyak melihat dan mencim bau bangkai - bangkai manusia yang tersembunyi di balik karpet kekuasaan. Tetapi itu tak menjadikan dia putus asa dan membungkuk di hadapan penindasan yang dia alami.
Apa yang terjadi dan dialami marsinah begitu pun yang dialami oleh buruh di zaman yang serba modern ini. Mulain dari upah murah, ancaman dan intimidasi, tindakan represif, kriminalisasi, serta pembungkaman terus diwarisi penguasa dari orde baru hingga rezim populis saat ini. Bahkan nasib buruh saat ini jauh lebih menderita dengan sistem kerja kontrak dan uoutsourcing. Belum lagi kebijakan PP 78 dan program pemagangan yang semakin melegalkan ksploitasi terhadap buruh.
Patutlah Marsinah diberi penghormatan yang setinggi-tingginya terhadap apa yang telah ia abdikan atas nama buruh yang ditindas. Yang berarti, terus melanjutkan perjuangan nya dan tak mbiarkan kematian nya menjadi sia - sia. Maka mari memperkuat posisi dalam bingkai persatuan kamu buruh, organisasi buruh atau front perjuangan buruh. Memperluas pengorganisiran dan terus melakukan perjuangan revolusioner hingga kaum buruh meraih kemenangan nya di atas liang kubur kapitalisme. (IB)
Kaum butuh sedunia bersatulah!
Patutlah Marsinah diberi penghormatan yang setinggi-tingginya terhadap apa yang telah ia abdikan atas nama buruh yang ditindas. Yang berarti, terus melanjutkan perjuangan nya dan tak mbiarkan kematian nya menjadi sia - sia. Maka mari memperkuat posisi dalam bingkai persatuan kamu buruh, organisasi buruh atau front perjuangan buruh. Memperluas pengorganisiran dan terus melakukan perjuangan revolusioner hingga kaum buruh meraih kemenangan nya di atas liang kubur kapitalisme. (IB)
Kaum butuh sedunia bersatulah!
0 komentar:
Post a Comment