Anwar: Polisi Afrika Itu Berserikat, Beda Dengan Polisi Indonesia

Sunday, 9 October 2016

Anwar: Polisi Afrika Itu Berserikat, Beda Dengan Polisi Indonesia

Bicara tentang Afrika tentu di otak kita akan terbayang hutan yang luas dengan binatang - binatang nya yang buas. Alam kering dengan suhu yang panas. Manusia - manusia berkulit hitam, seram, brutal atau apalah istilahnya.

Tapi setelah saya mengalami sendiri datang ke Afrika, ternyata Afrika Selatan itu negara yang cukup nyaman untuk dikunjungi. Keadaan alamnya rata-rata cerah dan suhu udaranya cukup sejuk. Suhu rata-rata antara 20 - 25°C memaksa saya untuk selalu mengenakan jaket. Setiap saya keluar untuk jalan-jalan masih bisa ditemui marga satwa liar yang terpelihara populasinya.

Penduduknya ramah. Betapa mereka sangat menghormati sesama manusia, baik itu orang pendatang atau bukan, berkulit hitam atau putih tidak ada bedanya. Memang semenjak kemenangan Nelson Mandela menghapus aparteid, negara Afrika Selatan menjadi negara yang anti rases dan imperialis.

Mayoritas rakyat Afrika Selatan berserikat, mulai dari pegawai pemerintahan sampai kelas pekerja. Bahkan para polisi dan tentaranya juga berserikat. Saya sempat berfoto dengan para polisi yang berserikat itu. Mereka bertanya bagaimana di Indonesia, apakah polisi berserikat? Saya jawab, kalau di Indonesia berbanding terbalik dengan Afrika. Polisi Indonesia tidak berserikat. Mereka lebih memilih menjadi antek para kapitalis karena lebih menguntungkan dari segi finansial. Mereka akan reaksioner kalau ada dari kalangan buruh atau mahàsiwa melakukan unjuk rasa untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Polisi itu hanya terseyum mendengar cerita saya tentang polisi indonesia.

Dengan berserikat, di Afrika Selatan antara rakyat, klas buruh, pegawai pemerintahan, polisi dan tentara menjadi satu kekuatan yang luar biasa dalam kebersamaan. Seperti saat ini, Afrika Selatan di bawah pemerintahan presiden ZUMA, mereka bersatu-padu mampu menyelenggarakan hajatan buruh sedunia kongres ke 17 World Federation of Trade Union (WFTU).

Dengan persatuan di komando Congress of South African Union (COSATU)  mampu mengakomodasi delegasi sedunia yang revolusioner. Bahkan presiden ZUMA-pun hadir berbaur dengan para peserta kongres dan anggota serkat yang tergabung dengan COSATU.

Salut buat comered Afrika atas persatuanya. Hanya satu pertanyaan saya, kapan Indonesia ada persatuan kelas seperti Afrika, menuju masyarakat yang sosialis dan berkeadilan?

Salam Muda Berani Militan

Jayalah KASBI
Sejahterahlah Buruh dan Rakyat Indonesia
Salam dari Afrika!

Oleh: Anwar Sanusi

0 komentar: