Buruh Sumatera Selatan Melawan Politik Upah Murah

Sunday, 11 January 2015

Buruh Sumatera Selatan Melawan Politik Upah Murah


Massa KASBI Sumsel Berjalan Kaki Menuju Kantor Gubernur Sumatera Selatan
Aksi mogok kerja dan Pendudukan Kantor Gubernur Sumatera Selatan kembali dilakukan oleh Aliansi Buruh/pekerja  Mengugat di sepanjang akhir Tahun 2014. Perjuangan yang dapat dibilang tidak mudah tersebut pantas mendapat dukungan dari gerakan rakyat dan organisasi pro demokrasi. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengingkari kesepakatan secara sepihak terkait UMP Tahun 2015. Padahal dalam notulen rapat terakhir yang dilakukan berdasarkan Pancasila yang di dalamnya ada azaz permusyawaratan ditetapkan UMP Sumatera Selatan Tahun 2015 sebesar Rp. 2.213.001.

Ini adalah bentuk penghianatan terhadap rakyat yang dilakukan langsung oleh seorang pemimpin. Tekanan biaya hidup yang semakin tinggi membuat kaum pekerja semakin sulit untuk bertahan hidup. Hal lainnya adalah privatisasi berbagai macam layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, Perusahaan Daerah Air Minum, Listrik dan lain sebagainya. Kebijakan ini membuat jutaan buruh dan rakyat lainya semakin tercekik. Tahun 2013 lalu, modal asing yang masuk di Sumatera Selatan mencapai 5 Triliun rupiah, baik di sektor Sumber Daya Alam maupun sektor perkebunan. Kenyatan pahitnya adalah Sumatera Selatan yang memiliki kandungan kekayan alam melimpah terjebak dalam program MP3EI, sebuah sistem kapitalisme global yang akan mengeksplorasi batubara, panas bumi, minyak dan hasil perkebunan. Jadi sudah sangat jelas kepentingan modal asing yang ada di Sumatera Selatan hanya menjadikan rakyat sebagai budak di Negara sendiri. Modal asing membawa kekayan alam kita sementara kaum pekerja diupah semena - mena dan jutaan rakyat Sumatera selatan hidup dalam garis kemiskinan. 

Bung Karno dalam Pidato Deklarasi Ekonomi Indonesia Merdeka menjelaskan tiga tahap strategi dasar ekonomi Indonesia. Pertama kita harus menciptakan susunan ekonomi yang bersifat nasional dan demokratis, yang bersih dari sisa-sisa imperialisme dan bersih dari sisa-sisa feodalisme. Tahap pertama adalah persiapan untuk tahap kedua, yaitu tahap ekonomi Sosialis Indonesia, ekonomi tanpa penghisapan manusia oleh manusia dan ini tercantum dalam  UUD 1945. Mari Kaum Buruh dan Rakyat Sumatera Selatan tugas suci dan mulia ada di tangan kita. Bersatu Gotong Royong Hancur Lebur Imperialisme Kita gempur.

Oleh:Danang Suttha Widjaya
Penulis adalah Koordinator KASBI
Wilayah Sumatera Selatan