Massa KASBI Sumsel Berjalan Kaki Menuju Kantor Gubernur Sumatera Selatan |
Aksi
mogok kerja dan Pendudukan Kantor Gubernur Sumatera Selatan kembali dilakukan oleh Aliansi
Buruh/pekerja Mengugat di sepanjang akhir Tahun 2014.
Perjuangan yang dapat dibilang tidak mudah tersebut pantas mendapat dukungan
dari gerakan rakyat dan organisasi pro demokrasi. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan mengingkari kesepakatan secara sepihak terkait UMP Tahun 2015. Padahal dalam notulen rapat terakhir yang dilakukan
berdasarkan Pancasila yang di dalamnya ada azaz permusyawaratan ditetapkan UMP
Sumatera Selatan Tahun 2015 sebesar Rp. 2.213.001.
Ini
adalah bentuk penghianatan terhadap rakyat yang dilakukan langsung oleh seorang
pemimpin. Tekanan biaya hidup yang semakin tinggi membuat kaum pekerja semakin
sulit untuk bertahan hidup. Hal lainnya adalah privatisasi berbagai macam
layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, Perusahaan Daerah Air Minum,
Listrik dan lain sebagainya. Kebijakan ini membuat jutaan buruh dan rakyat lainya
semakin tercekik. Tahun 2013 lalu, modal asing yang masuk di Sumatera Selatan mencapai
5 Triliun rupiah, baik di sektor Sumber Daya Alam maupun sektor perkebunan. Kenyatan
pahitnya adalah Sumatera Selatan yang memiliki kandungan kekayan alam melimpah
terjebak dalam program MP3EI, sebuah sistem kapitalisme global yang akan
mengeksplorasi batubara, panas bumi, minyak dan hasil perkebunan. Jadi sudah
sangat jelas kepentingan modal asing yang ada di Sumatera Selatan hanya
menjadikan rakyat sebagai budak di Negara sendiri. Modal asing membawa kekayan
alam kita sementara kaum pekerja diupah semena - mena dan jutaan rakyat Sumatera
selatan hidup dalam garis kemiskinan.
Bung
Karno dalam Pidato Deklarasi Ekonomi Indonesia Merdeka menjelaskan tiga tahap strategi
dasar ekonomi Indonesia. Pertama kita harus menciptakan susunan ekonomi
yang bersifat nasional dan demokratis, yang bersih dari sisa-sisa imperialisme
dan bersih dari sisa-sisa feodalisme. Tahap pertama adalah persiapan untuk
tahap kedua, yaitu tahap ekonomi Sosialis Indonesia, ekonomi tanpa penghisapan
manusia oleh manusia dan ini tercantum dalam UUD 1945. Mari Kaum Buruh
dan Rakyat Sumatera Selatan tugas suci dan mulia ada di tangan kita. Bersatu Gotong
Royong Hancur Lebur Imperialisme Kita gempur.